NASIONAL - Tujuh Belasan sebagai salah satu tradisi peringatan Kemerdekaan NKRI, telah dimulai. Pelbagai lapisan masyarakat, turut menyumbang ide, materi, tenaga, untuk memeriahkannya. Tentu, dari tahun ke tahun, satu tradisi yang lekat dan identik dengan perayaan Tujuh Belasan ialah Gerak Jalan.


Lalu bagaimana sejarahnya ?


Kali ini, di Ragam Tujuh Belasan, tim redaksi telah menyarikan sejarah Gerak Jalan dari pelbagai sumber.


Menukil dari Kompas.com. dalam sejarahnya, Gerak Jalan pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955-1958. Waktu itu, rute yang ditempuh oleh veteran, pelajar, mahasiswa, pegawai pemerintah, dan masyarakat umum dimulai dari Pandaan sampai Surabaya. 


Barisan Peserta Gerak Jalan
(ist)

Diprakasai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Gerak Jalan saat itu diselenggarakan untuk memperingati benteng pertahanan sektor selatan Sungai Brantas. Oleh Batalyon Cipto dan Abdullah.


Baca Juga : Sejarah Seragam dari China, Eropa, hingga Indonesia


Seiring waktu, pada periode 1959-1964, rute Gerak Jalan dipindah ke Mojokerto-Surabaya. Hal ini dilakukan juga untuk memperingati pertahanan sektor barat Sungai Brantas. Yang terdiri dari Batalyon Laskar Hisbullah, Tentara Pelajar, Polisi Istimewa, Batalyon Mansjur, Sholikin, dan Munasir, Djarot Subiantoro yang juga dikenang bersama Monuen Mayangkata di Wonokromo.


Pemberangkatan Peserta Lomba Gerak Jalan
(ist)

Berlanjut, ketika terjadi huru-hara 1965, Gerak Jalan sempat terhenti. Lalu kembali dilanjutkan pada tahun 1968-1973 oleh KONI Jawa Timur.  Kemudian, dikelola kembali oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada 1974-1997. 

Setelahnya, di era reformasi sampai 2005 Gerak Jalan ini ditiadakan karena menimbang kondusifitas situasi sosial dan politik yang ada.

Hal yang sama juga dilakukan saat periode 2020-2022 ketika pagebluk Covid-19. Namun untuk saat ini, Gerak Jalan terus dirutinkan sebagai metode untuk meneladani perjuangan para pahlawan. donny darmawan

Lebih baru Lebih lama