DIWEK - Literasi merupakan bagian penting dari pembelajaran di sekolah, khususnya sekolah dasar. Kemampuan dalam literasi wajib dikuasai peserta didik agar lebih mudah menerima serangkaian proses pembelajaran. Selain itu dengan belajar literasi akan memudahkan peserta didik dalam mengikuti perkembangan dunia yang semakin pesat.


Baca Juga : Literasi Keuangan Itu Menyenangkan


Oleh karena itu di SDN Cukir II Diwek,  ada progam yang kami beri nama Literasik atau Literasi Asyik. Program ini kami lakukan setiap hari Jumat setelah kegiatan pembiasaan pagi, dan tiap minggunya dilaksanakan dengan tema yang berbeda. 


Kegiatan :Literasik di Perpustakaan SDN Cukir II Diwek
(ist)

Mulai dari Literasi Bebas atau Libas, kemudian Literasi Rakyat atau Laras, dan menariknya Literasik SDN Cukir II Diwek ini memiliki satu kegiatan yang menarik yaitu Perjalanan Literasi Edukasi Anak atau Pelita. Pelita ini sendiri, kami laksanakan tiap minggu terakhir di tiap bulan.


Baca Juga : TK Ainul Huda Ngoro : Doa dan Ikhtiar Orangtua Itu Nyata


Hal lain dari tujuan Pelita ini ialah, supaya anak-anak mengenal lingkungan di sekitarnya, dan sebagai pendukung dalam kegiatan proses pembelajaran yang bermakna. Sehingga, literasi di sekolah kami tidak sebatas mengajak anak-anak hanya membaca dan menulis di kelas. 


Tepat tanggal 30 September kemarin, sewaktu hari Senin, kegiatan Pelita untuk pertama kalinya diadakan langsung di Balai Desa Desa Cukir. Di sini, anak-anak berinteraksi langsung, bertanya jawab dengan perangkat desa tentang fungsi dan tugas perangkat desa. Sungguh luar biasa, di sini anak-anak dari kelas I-VI yang ikut begitu antusias bertanya, tanpa ada rasa canggung.


Kegiatan Pelita di Balai Desa Cukir
(ist)

Selama sesi tanya jawab, anak-anak juga diajak untuk mencatat pengetahuan apa yang mereka dapatkan dari diskusi tersebut. Hal ini dilakukan agar mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga diajak untuk aktif bercerita kembali di depan teman-teman mereka, ketika di sekolah. Dalam kegiatan ini siswa tidak hanya sekedar meningkatkan keterampilan literasi mereka, namun bisa membuat mereka jadi lebih percaya diri.


Baca Juga : Memahami Akar Kekerasan Seksual Oleh Oknum Guru di Gorontalo


Yang unik dan lucu dari kegiatan ini adalah saat anak-anak diminta untuk mencatat hasil tanya jawab. Semua siswa, dari kelas 1 hingga kelas 6, mencatat dengan tekun. Namun, saat catatan mereka diperiksa, ternyata catatan rata-rata siswa kelas 1 sulit dimengerti. Sepertinya, hanya dia dan Tuhan yang tahu apa yang dia tuliskan.


Foto Bersama dengan Perangkat Desa Cukir
(ist)

Akhirnya, mereka belajar banyak hal baru dan semakin bersemangat untuk terus belajar. Dan bisa dikatakan, program Pelita berhasil membuat literasi di SDN Cukir II Diwek menjadi sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Dimana setiap momen belajar dilaksanakan penuh kegembiraan dan pengetahuan baru. 


Penulis : 

Noer Hidayah, S.Pd. Kepala SDN Cukir II Diwek

Fia Febrianingsih, S.Pd. Guru Kelas IV SDN Cukir II Diwek

*) Tulisan telah disunting oleh Redaksi Majalah Suara Pendidikan untuk penyesuaian sistematika penulisan. 

Lebih baru Lebih lama