DIWEK - Menemukan sesuatu yang unik, berbeda, serta menginspirasi liyan, memang telah menjadi ruh jurnalisme yang telah dilakoni Majalah Suara Pendidikan selama 12 tahun ini. Seperti halnya ketika Majalah Suara Pendidikan berkunjung ke SD Islam Dian Madani pada (3/12) lalu. Sekolah yang terletak di Dusun Beyan, Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek ini memang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri.
![]() |
Bentuk Praktik Belajar Dengan Metode Montessori. (ist) |
Tak
hanya dari segi bangunan ruang kelas dan gedung sekolah yang bercorak Joglo,
bernuansa rindang dan sejuk. Tetapi juga praktik pembelajaran yang berprinsip
pada metode Montessori. Lalu apa itu Metode Montessori ?
Baca Juga : Memasak Ketan Durian Hasilnya Teladan Kepemimpinan ?
Metode
Montessori ialah pembelajaran dengan metode yang menekankan kesadaran diri
sendiri, pembelajaran langsung, permainan kolaboratif yang dicetuskan oleh
Maria Montessori di Italia pada awal abad ke 19. Selain tiga hal tadi, Metode
Montessori juga memantik siswa-siswi untuk membuat pilihan kreatifnya sendiri
dalam belajar, dan guru berposisi sebagai pemandu proses belajarnya. Lantas,
bagaimana praktiknya di SD Islam Dian Madani ini ?
![]() |
Kelas Montessori SD Islam Dian Madani. (ist) |
Kepala
SD Islam Dian Madani, Ummi Zakkiyah, S.Pd. menjelaskan, bahwa Metode Montessori
di lembaganya, diterapkan selama 2 hingga 4 jam per hari. Perbedaannya dengan
metode belajar yang lain ialah, pada saat Kelas Montessori dimulai, ada 4 guru
pendamping yang menjadi tutor belajar di kelas.
“Karena
siswa-siswi kita hari ini masih sampai kelas III, maka fokus materi di Kelas
Montessori turut berbeda. Untuk Kelas I berfokus ke baca, tulis, hitung.
Kemudian, Kelas II-III, fokus ke Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Nah,
perbedaannya dengan metode pembelajaran lain, Metode Montessori ini menekankan
pada belajar objek dan realitas. Semisal, untuk baca di Kelas I, mengenal huruf
harus disertai makna dan objek yang bersangkutan,” ujar Ummi Zakkiyah.
Baca Juga : Yuk, Kenali dan Pelajari Makna Tradisi Jawa di Kelenteng Boo Hway Bio
Perempuan berhijab ini juga menambahkan, bahwa para siswa-siswi saat Kelas Montessori juga diperbolehkan untuk berpindah dan memilih pembelajaran yang disukai.
“Jadi di Kelas Montessori yang menjadi unggulan di SD Islam Dian Madani ini, konsep pembelajaran sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Dimana perkembangan dan potensi anak sudah melalui asesmen diagnostik. Kemudian, untuk aspek pengembangan diri, selain ekstrakurikuler, juga ada practical life. Dimana siswa-siswi diajak untuk menumbuhkan kepercayaan diri, disiplin, kepekaan sosial, emosional lewat pengenalan praktik keterampilan keseharian sesuai pada capaian belajarnya. Mulai menyapu, mencuci piring setelah makan, dan praktik sejenisnya,” imbuh Ummi Zakkiyah.
![]() |
Praktik Keterampilan Keseharian. (ist) |
Sementara
itu, ditegaskan pula oleh Ketua Yayasan Dian Cahaya Madani yang membawahi SD
Islam Dian Madani, Titis Juliadi Nugroho, S.T. bahwa dari keseluruhan
siswa-siswi yang berjumlah 45 anak akan diarahkan sesuai dengan visi dan misi
SD Islam Dian Madani. Mulai dari karakter
generasi yang memiliki pemahaman keberagaman, mampu mempunyai sikap problem solving, kemandirian, sampai
memiliki paradigma nasional, global, dan religius.
Baca Juga : Bagaimana Seorang Ibu Harus Mengontrol Emosinya ?
Direktur Pendidikan Yayasan Dian Cahaya Madani,, Chakimah S.Si. juga mengatakan, inti dari Metode Montessori yang telah diimplementasikan di SD Islam Dian Madani memang ingin membentuk pemahaman dan pengetahuan berdasarkan realitas yang disekitarnya.
![]() |
Parenting SD Islam Dian Madani. (ist) |
“Sehingga, karakter serta kemampuan anak yang ada di sini akan sejalan dan holistik. Baik dari segi kognitif, sampai sosial emosionalnya,” kata Chakimah. ❏ donny darmawan