DIWEK - Pada 13 Februari 2025, SMP Islam Mbah Bolong Diwek sukses menggelar Festival Banjari (Fesban) yang ketiga kalinya, untuk tingkat SD/MI se Jawa Timur. Fesban ini sendiri digelar, untuk memperingati Harlah Pondok Pesantren (Ponpes) Fallahul Muhibbin ke-21 dan Disnatalis SMP Islam Mbah Bolong yang ke-10.
Diikuti oleh 28 grup Banjari SD dan MI dari beberapa kabupaten dan kota di Jawa Timur, mulai Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Gresik, sampai Surabaya, Fesban kali ini memang terasa spesial karena bertepatan dengan Harlah Pengasuh Ponpse Fallahul Muhibin Diwek, yakni KH. Nur Hadi atau akrab disapa Mbah Bolong.
Fesban SMP Islam Mbah Bolong Diwek ini, selain menjadi media melatih dakwah melalui seni islami bagi siswa-siswi SD dan MI, di satu sisi juga melatih kekompakkan sekaligus kreativitas siswa-siswi ketika melantunkan solawat dalam iringan Banjari.
Penampilan Salah Satu Grup Peserta Lomba
Fesban.
(ist)
Oleh karenanya, melalui Fesban yang ketiga ini, diharapkan siswa-siswi turut menjadi bagian pelestari Banjari di masa mendatang.
Sejalan dengan tujuan Fesban ini, Kepala SMP Islam Mbah Bolong Diwek, Muhammad Edy Wahyudin, S.Pd. saat memberi sambutan pembukaan Fesban, menyampaikan, tujuan acara Fesban ini, memang untuk mewadahi kemampuan-kemampuan siswa yang sejak dini sudah muncul sehingga nanti bisa diamalkan secara terus-menerus. Dan menjadi sebuah tradisi yang bisa membawa kita pada budaya yang kuat.
Sementara itu, KH. Nur Hadi, juga menegaskan, Fesban dilakukan pada hari Kamis. Dimana saat hari Kamis merupakan hari dimana hamba-hamba Allah kalau berdoa akan dimudahkan Allah dan amal-amal hamba disetorkan ke pada Allah.
Jajaran Pengasuh Ponpes Fallahul Muhibbin.
(ist)
"Dan perlu diingat, Fesban ini bertepatan juga pada hari Syakban. Semoga sekolah-sekolah yang mengirim pesertanya lomba di sini, sekolahnya semakin barokah. Dan kepada seluruh peserta lomba, mendapat juara atau tidak mendapat juara tetap harus legowo dan pasti barokah,” ucap KH. Nur Hadi.
Sementara itu, Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Bapak Abdulloh Syifa, M.Ed. menjelaskan, dalam Fesban ini, ada empat poin pembelajaran yang sudah dikembangkan oleh para siswa-siswi para peserta lomba.
"Ketiga ini, diantaranya olah pikir (bidang akademis), olah hati (etikanya), olah rasa (estetika), dan olah raga. Empat aspek ini yang harus dikembangkan pada anak. Fesban ini merupakan salah satu bentuk pengembangan olah rasa atau estetika. Jadi, Disdikbud Kabupaten Jombang mengapresiasi kegiatan semacam ini. Karena kegiatan ini menunjukkan perhatian sekolah untuk mengetahui perkembangan kompetensi anak-anak," ujar Abdulloh Syifa.
Dalam Fesban kali ini, ada tiga sekolah yang keluar sebagai pemenang. Diantaranya, Juara I diraih oleh SD Daru Ulum Pasuruan, Juara II diraih TPQ Al-Azhar, Juara III diraih oleh SDI Darul Hikmah,
Sedangkan, Harapan I diraih oleh MI Miftahul Ulum, dan Harapan II diraih oleh SDN Kepanjen II Jombang.
Pengirim : Khusnul Chafidho, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia SMP Islam Mbah Bolong Diwek.
*) Tulisan telah disunting seluruhnya oleh Redaksi Majalah Suara Pendidikan, untuk penyesuaian sistematika penulisan, bahasa, dan ejaan yang sesuai ketentuan redaksi.