KUDU - Sejuk dan segarnya udara pagi masihlah terasa, dan hangatnya  mentari sinarnya belum terlalu menyengat. Nampak datang berbondong anak perempuan mengenakan dengan pakaian kebaya, kostum khas jawa dan anak laki laki mengenakan baju bercorak warna hitam dengan udeng terikat melingkar di kepala disambi menenteng jaranan disampingnya. 


Mereka adalah siswa-siswi SDN Kepuhrejo I Kudu yang dengan tertib memposisikan diri untuk persiapan mengikuti acara peringatan Hari Kartini.


Yuk Baca : Inilah Pentingnya Melek Literasi Finansial


Kamis pagi, 17/04/2025 siswa siswa SDN Kepuhrejo I Kudu Jombang menggelar acara pawai budaya dalam rangka menyambut Hari Kartini yang rutin diperingati tiap tanggal 21 April.


Barisan Depan Pawai.
(ist)

Acara pawai budaya  yang diikuti seluruh siswa dan dewan guru serta peguyuban wali murid ini diawali dengan pembukaan yang diisi sambutan oleh Kepala SDN Kepuhrejo I Kudu, Sri Murdiantini, S.Pd. dan selanjutnya, dilanjutkan dengan pengarahan teknis oleh salah satu guru tentang rute dan finish pawai budaya kali ini.


Setelah pengarahan, pawai pun dimulai. Kepala Desa Kepuhrejo Kudu menjadi pembuka sekaligus pemberangkatan yang dimulai dari perempatan Dusun Tlatah menuju finish di Dusun Rayung Kepuhrejo Kudu. 


Yuk Baca : Emansipasi Kartini Harus Diwujudkan Nyata


Kemeriahan pun begitu nampak saat para siswa memperagakan tarian tradisional di titik yang sudah di tentukan.


Ada dua tarian yang diperagakan secara massal dalam pawai budaya kali ini. Pertama, tarian Jaranan Dor khas Jombangan yang dibawakan oleh para siswa, dan tarian menjemput cita citaku yang dimainkan oleh siswi.


Tak pelak, suguhan tarian ini menarik antusias warga sekitar untuk menyaksikan dan semakin menambah acara pawai budaya ini semakin meriah.


Kemeriahan Pawai.
(ist)

Dalam sambutannya, Sri Murdiantini menyampaikan, pihak sekolah sengaja mengemas acara menyambut Hari Kartini dengan pawai budaya. 


Yuk Baca : Ayo Ikut Lomba Video Tanam Pohon !


Yang mana para siswi dianjurkan untuk memakai kostum kebaya khas Jawa dengan tujuan, agar para siswi mengenal serta  memupuk rasa cinta mereka akan tradisi budaya yang ada di lingkungannya.  


“Selain itu, tampilan tari yang diperagakan langsung oleh para siswa-siswi diharapkan dapat memberi ruang bagi mereka untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Mereka kita ajak untuk mencintai dan melestarikan kesenian tradisional, dengan begitu mereka menggemari dan percaya diri bahwa kesenian tradisional adalah akar serta  bagian dari  kekayaan budaya yang wajib kita lestarikan. Dan, para siswa-siswi juga kita ajak mengenang serta menghargai jasa para pahlawan khususnya pada Hari Kartini ini. Maka dari itulah kami membuat tema acara ini Kartini Tangguh”, pungkas Sri Murdiantini.



 

Pernak-Pernik Pawai.
(ist)

Vanesya Mutiara, salah satu siswi SDN Kepuhrejo I Kudu mengaku sangat senang dengan kegiatan pawai budaya dalam rangka menyambut Hari Kartini yang digelar oleh pihak sekolah.



“Terasa bangga dan senang. Tadi pawainya seru dan asyik. Karena bisa ikut menari bareng teman teman secara massal, jadi kami tidak hanya jalan saja mengikuti rute. Tapi juga diberi kesempatan untuk menari dan tidak sia sia latihannya, kalau ada acara pawai ingin ikut menari lagi,” tutur Vanesya Mutiara.


Penulis : Tim SDN Kepuhrejo I Kudu


*) Tulisan telah disunting untuk penyesuaian sistematika penulisan, bahasa, dan ejaan yang sesuai dengan ketentuan Redaksi Majalah Suara Pendidikan

Lebih baru Lebih lama