![]() |
| Salah satu produk binaan Bidang Perpustakaan. (Adit) |
JOMBANG – Jombang Fest 2025 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Jombang dalam rangka memperingati Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Jombang telah mencapai penghujung acara. Salah satu kegiatan yang digelar yaitu UMKM Expo Gebyar Produk Unggulan yang menempati terop sisi selatan Alun-Alun.
Di
antara deretan stan pelaku usaha lokal, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
(Disperpusip) Kabupaten Jombang turut ambil bagian dengan menghadirkan Warung
Literasi Soslina Numpak Sepeda Jengki (Sosialiasasi Literasi Arsip Anak Menuju
Peningkatan Wawasan Sejarah dan Pembangunan di Kabupaten Jombang). Konsepnya
unik, pengunjung bisa menikmati suasana literasi sambil mengenal sejarah lokal
melalui games edukatif yang tersedia di layar monitor dan menikmati santapan
produk UMKM di stan.
Baca juga: Gemilang Jombang Gairahkan Semangat Belajar
Kepala
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Thonsom Pranggono, AP., M.E., menjelaskan
bahwa stan warung literasi merupakan perpaduan antara kegiatan dan inovasi Bidang
Pepustakaan dan Kearsipan. Menurutnya, literasi itu bagian dari Bidang
Perpustakaan, sementara Soslina Numpak Sepeda Jengki bagian dari inovasi Bidang
Kearsipan.
“Dengan
adanya warung ini diharapkan literasi itu benar-benar terlaksana di Kabupaten Jombang.
Kota atau kabupaten lain itu sudah memulai pada setiap titik keramaian, baik
alun-alun ataupun pusat perbelanjaan. Nah, kita mulai dari sekarang. Ke depan,
kita dapat membuka satu atau beberapa warung literasi,” ujarnya, Sabtu (25/10).

Bupati Warsubi dan Bunda Literasi saat mengunjungi stand Warung Literasi Soslina Numpak Sepeda Jengki. (ist.)
Sementara
itu, Plt. Kepala Bidang Perpustakaan, Prince Dindah, S.Sos., M.Si., menambahkan
bahwa pihaknya telah membuka warung serupa di Perpustakaan Mastrip yang diberi
nama Warung Cak Diman (Warga Bergabung Cangkrukan Kreatif Sinergi Bersama
Perpustakaan).
“Dalam
konsep warung literasi ini, pengunjung dapat membeli dan menikmati santapan
makanan yang dilayar monitor terdapat games edukatif. Jadi, seluruh produk yang
dijual di Warung Literasi ini adalah hasil binaan Bidang Perpustakaan lewat
program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Mulai dari
jamu, carangmas, hingga kripik usus. Dengan adanya binaan itu diharapkan UMKM
lokal semakin berkembang dan packing-nya kita kemas menjadi lebih menarik,”
imbuh Prince Dindah.

Mahasiswa magang dari Unesa dan Unhasy saat menjaga stan. (Adit)
Yuk baca: Persami di Tembelang Sambut JSC
Lebih
lanjut, Arsiparis Ahli Madya, Eva Yunimar, S.H.,M.Si., memaparkan bahwa Warung
Literasi Soslina Numpak Sepeda Jengki dikelola dan dijalankan semuanya oleh
mahasiswa magang dari dua kampus, yaitu Unhasy dan Unesa.
“Kami
tidak ikut campur terkait pengelolaan dan penjualan produk UMKM di warung literasi
ini. Semuanya dijual, diterima, dan total laba untung omzet produk binaan TPBIS
ini diserahkan sepenuhnya kepada mahasiswa magang dari dua kampus tersebut,”
pungkas Eva Yunimar. – Dimas B. Aditya
Langganan di Majalah Suara Pendidikan!
