KESAMBEN - Rabu (7/2/2024), mendung pagi yang bergelayut tak menyurutkan antusias seluruh peserta didik dan guru SDN Jombatan Kesamben dalam menyemarakkan Isra Miraj.


Baca Juga : Menggambar Dan Puisi Kunci Prestasi SDN Badang III Ngoro


Menariknya perhelatan ini tak hanya memuat nilai keagamaan semata. Tetapi juga disejajarkan dengan implementasi berliterasi, yang diejawentahkan melalui Drama Kolosal Islami.


Kepala SDN Jombatan Kesamben, Siti Holifah, S.Pd. menerangkan, “Dari tiga pilar guru keagamaan, mulai Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Diniyah, dan Mulok Keagamaan, ide Drama Kolosal Islami bertema Isra Miraj ini digagas. Tujuannya juga beragam. Pertama, supaya anak-anak ini mengenal sejarah islam. Kedua, melatih anak-anak bermain peran sebagai bagian dari pembentukan karakter dan penerapan kegiatan literasi di sekolah.”


Senapas pada poin tujuan yang kedua, secara khusus peserta didik kelas V dan VI sengaja di dapuk menjadi pemeran utama Drama Kolosal Islami ini.


Sebab, selain pemahaman yang telah matang dibanding kelas di bawahnya, pertimbangan lainnya adalah mereka dapat dijadikan contoh bagi adik kelasnya untuk berani tampil di khalayak umum, imbuh Siti Holifah.


Penampilan Banjari.
(Donny)

Menambahkan keterangan Siti Holifah, Koordinator Drama Kolosal Islami sekaligus Guru PAI SDN Jombatan Kesamben, Siti Amaliyah, S.Pd. menguraikan, dari penampilan drama berdurasi ± 17 menit ini, hasilnya masih 80% dari target semula.


Baca Juga : TK Ade Irma Suryani Kesamben Kenalkan Budaya dan Tradisi Jawa Sejak Dini


Kendati demikian, persentase hasil tersebut menurut Siti Amaliyah bukan menjadi suatu yang berarti.


Sesi Penampilan Drama.
(ist).

“Karena yang terpenting dari Kelas V-VI, 15 anak yang menjadi penampil Drama Kolosal Islami dan saya seleksi dari regu ekstrakurikuler MC, Qiroah, dan Pildacil, nilainya adalah bagaimana mereka mampu percaya diri, dan memahami pentingnya kerja tim. Sebagai contoh, dalam pembuatan properti kami hanya memantik konsepnya, dan yang mengerjakan anak-anak sendiri secara berkelompok. Tak hanya itu, koordinasi dari mereka juga berjalan baik sewaktu persiapan pentas selama satu bulan. Semisal ada yang terlambat, mereka sudah ada inisiatif untuk berkeinginan menjemput rekan timnya yang telat itu,” urai Siti Amaliyah.


Pembacaan Salawat Sebagai Penutup Acara.
(ist)

Disamping itu pula, pengalaman selama bekerja secara tim dalam memproduksi Drama Kolosal Isra Miraj ini, turut memantik kepercayaan diri peserta didik. Sehingga, pendidikan karakter dan buah literasi dapat disejajarkan, tandas Siti Amaliyah.  donny darmawan

Lebih baru Lebih lama