DIWEK - HUT ke-79 RI pada (17/8) lalu menjadi momen tersendiri bagi masyarakat Kecamatan Diwek. Khususnya bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di tingkat SD. 


Baca Juga : Rajin Membaca dan Menulis Akhirnya Jadi Juara


Pagi itu, selepas prosesi Upacara Detik Detik Proklamasi 17 Agustus, ratusan anak berangsur memadati Lapangan Koramil Diwek. Dari sisi Timur dan Barat, secara beriringan dengan didampingi beberapa guru, dan pembawa bendera dengan corak Ringin Contong serta Museum Islam KH. Hasyim Asyari, secara kompak, seluruh anak menari menggunakan sarung hitam.


Para Penari Memasuki Barisan
(Donny)

Setelahnya, barisan memanjang dibentuk. Lewat iringan musik gamelan bernuansa religi dan pembacaan narasi identitas Kecamatan Diwek yang kental dengan Budaya Pesantren, para peserta Tari Sarung Kolosal ini melanjutkan gerakan tarinya.


Koordinator Tari Sarung Kolosal, dari Kepala SDN Puton Diwek yang juga Sekretaris Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Kecamatan Diwek, Ekwan, S.Pd. menjelaskan, Tari Sarung Kolosal ini merupakan hasil karya para guru SD se Kecamatan Diwek yang memiliki kompetensi di bidang seni tari. Secara khusus, memang dipersembahkan saat Upacara Detik Detik Proklamasi 17 Agustus, supaya masyarakat tahu akan kompetensi guru dan anak-anak di bidang kesenian. 


Prosesi Tari Sarung Kolosal
(Donny)

"Selain itu, landasan penciptaan Tari Sarung ini adalah, untuk menguatkan identitas pendidikan dan masyarakat di Kecamatan Diwek yang kental dengan nuansa pesantren. Sehingga harapannya, masyarakat dan anak-anak khususnya dapat mengenal dan mencintai identitas budayanya," ujar Ekwan.


Diikuti oleh 750 peserta yang merupakan perwakilan siswa-siswi Kelas IV-VI dari 37 SD se Kecamatan Diwek, penciptaan Tari Sarung Kolosal ini melewati beberapa tahap. Pertama, bimbingan teknis yang diikuti satu guru satu siswa-siswi di Kecamatan Diwek, kemudian diimbaskan ke setiap sekolah, lalu dua kali gladi bersih sebelum pelaksanannya.


Baca Juga : DAK Fisik 2024 Sasar Pembangunan 11 SD


Ekwan pun menambahkan, seluruh proses Tari Sarung Kolosal ini memakan waktu kurang lebih selama dua bulan. Terhitung sejak awal penciptaan gerak tari, narasi, dan persiapan pelaksanaan.


Bendera Bercorak Jombang dan Identitas Diwek
(Donny)

Koordinator Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Diwek, Nur Betty, M., M.Pd. mengaku bangga, dengan apa yang telah dikaryakan pendidik di Kecamatan Diwek dalam bentuk Tari Sarung ini. Menurutnya, budaya dan dampak positif ini juga bisa menjadi penguatan karakter ke siswa-siswi melalui dunia seni bernuansa religi. 🔄donny darmawan

Lebih baru Lebih lama