KUDU - Program Linmas Indah di SDN Kudubanjar II Kecamatan Kudu merupakan sebuah program sekolah religius yang dilaksanakan setiap Jumat Legi. Adapun kepanjangan dari Linmas Indah adalah Lintas Masjid, Istighosah, Do’a Bersama dan Hafalan. Kegiatan ini sebagai upaya dalam membentuk karakter peserta didik yang kaitannya dengan pendidikan keagamaan. Mengapa ? 


Sebab, banyaknya pengaruh luar dengan berkembangnya IPTEK menuntut kita sebagai pendidik harus membentengi mereka dengan karakter iman yang kuat.


Baca Juga : Pemerintah Harus Responsif Terhadap Kelompok Disabilitas


Program Linmas Indah ini dilaksanakan lintas dari masjid ke masjid di sekitar sekolah secara bergantian setiap Jumat Legi. Sesuai dengan akronim dari Linmas yang berarti Lintas Masjid. Tentunya, kami selalu berkoordinasi dengan takmir masjid setempat.


Hal yang menjadi aset yaitu letak masjid. SDN Kudubanjar II Kudu sendiri letaknya relatif dekat dengan masjid, sehingga mudah untuk ditempuh dengan jalan kaki. Ini menjadi aset sosial dan keagamaan yang perlu dikembangkan dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.


Siswa-siswi Salat Berjamaah.
(ist)

Linmas Indah sendiri tidak hanya diikuti oleh peserta didik. Tetapi semua pendidik dan tenaga kependidikan juga mengikuti kegiatan ini, sehingga semua warga sekolah mempunyai tujuan yang sama dalam usaha mengembangkan kegiatan religius. Secara tidak langsung dalam program ini, sekolahan juga berupaya untuk mengenalkan peserta didik tokoh masyarakat, takmir, dan pengurus masjid lainnya.


Sehingga, dari adanya kolaborasi antara sekolah dengan tempat-tempat ibadah sekitar, memungkinkan akan tercipta suasana yang kondusif dan efektif dalam mengembangkan motivasi meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa.


Baca Juga : Berjibaku dengan Bahasa Inggris : Berkah atau Musibah ?


Dalam Linmas Indah sendiri, kegiatan turut diisi dengan hafalan Juz 30 yang dilakukan bersama-sama dengan panduan siswa secara bergantian dan yang lain mengikutinya. Tentunya praktik keagamaan dengan berada langsung di lingkungan masjid akan menjadi motivasi tersendiri bagi mereka dalam meningkatkan hafalan Juz 30.


Ini merupakan sebuah bentuk upaya sekolah dalam meningkatkan motivasi siswa dalam menghafalkan Juz 30. Setelah hafalan Juz 30, kegiatan dilanjutkan dengan istighosah dengan siswa sebagai imamnya dengan pendampingan guru Pendidikan Agama Islam dan pembimbing Mulok Keagamaan.


Praktik Membaca Surah Pendek Setelah Salat.
(ist)

 Tentunya hal ini akan membentuk sebuah kepercayaan diri bagi siswa dalam waktu jangka panjang, sehingga nantinya ketika sudah terjun dimasyarakat mereka mampu untuk menjadi penggerak dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.


Setelah istighosah ditutup dengan doa bersama dalam rangka pembelajaran ke siswa untuk lebih meningkatkan mensyukuri nikmat dari Allah SWT tak terhitung banyaknya yang telah diberikan pada kita semua.  


Baca Juga : Jombang Kolektif Gerakan Sosial yang Senapas dengan Literasi


Rangkaian kegiatan religius melalui program sekolah Linmas Indah, memang menyimpan sebuah tujuan dan harapan besar agar peserta didik nantinya mempunyai ketebalan iman yang kuat untuk membentengi diri dari pengaruh negatif di zaman sekarang ini maupun di masa mendatang. 


Praktik Membaca Alquran.
(ist)

Dari kegiatan-kegiatan religius di masjid yang menjadi sebuah pembiasaan secara kontinyu akan mempunyai peluang besar untuk bisa diimplementasikan siswa di lingkungan tempat tinggal mereka. Dan tentunya orang tua juga harus terlibat penuh ketika pendampingan di rumah.


Penulis : Abdi Tunggal Waskito, S.Pd (Kepala SDN Kudubanjar II Kudu)

 

*Tulisan telah di sunting untuk penyesuaian sistematika penulisan, ejaan, dan bahasa yang sesuai dengan ketentuan Redaksi Majalah Suara Pendidikan

Lebih baru Lebih lama