SUMOBITO - Pendidikan lingkungan hari ini tengah menjadi perhatian banyak pihak. Tak terkecuali oleh SMP Negeri 2 Sumobito. Guna memantabkan langkah untuk melakukan penyadaran pentingnya menjaga lingkungan, pada (16/1) sekolah yang sudah menyabet Adiwiyata tingkat provinsi pada tahun 2022 ini, menggelar Gelar Karya pembelajaran dengan topik Bijak Memanfaatkan Limbah Sebagai Wujud Ramah Lingkungan.
Baca Juga : SMP MQ Diwek Go Internasional
Diikuti oleh seluruh siswa-siswi dari Kelas VII-IX, kegiatan Gelar Karya ini menampilkan hasil pembelajaran bertema gaya hidup berkelanjutan dengan produk, Ecobrick, Seni Kriya, sampai Jajanan Tradisional. Seluruhnya terbagi dan tersebar di 21 stand hasil karya yang ada.
![]() |
Penyaji Stand Gelar Karya Terbaik (Donny) |
Kepala SMP Negeri 2 Sumobito, Drs. Bambang Djoko Soedjono, M.Pd. dalam sambutannya menegaskan, bahwa Gelar Karya yang mengangkat tema pendidikan lingkungan ini tidak serta merta hanya kegiatan seremoni. Tetapi juga menekankan pemahaman, lalu aksi nyata yang bisa dilakukan oleh seluruh warga sekolah dalam menjaga lingkungan dari kerusakan.
Baca Juga : Kekuatan Ekspresi Berbuah Prestasi
Ditanyai lebih lanjut, perihal bentuk aksi nyata yang akan dilakukan, Bambang Djoko Soedjono menambahkan, kedepannya SMP Negeri 2 Sumobito telah merancang program gerakan sadar lingkungan bertajuk Sapu Sakti.
![]() |
Bambang Djoko Soedjono Mengunjungi Stand Gelar Karya (Donny) |
"Sapu Sakti ini merupakan singkatan dari Satu Siswa Sepuluh Sampah Plastik. Jadi gerakan ini nantinya akan kami terapkan sebagai langkah untuk mengurangi konsumsi sampah plastik di sekolah. Metodenya, siswa-siswi mengumpulkan sampah plastik yang di sekolah, baik botol maupun bungkus makanan untuk di daur ulang," imbuh Bambang Djoko Soedjono.
Baca Juga : Anggaran Pendidikan Nasional Berkurang
Sementara itu, Koordinator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, SMP Negeri 2 Sumobito, Khalimatus Sa'diyah, S.Pd. menjabarkan, seluruh pengkaryaan produk membutuhkan waktu selama tiga minggu pemrosesan.
![]() |
Kegiatan Berliterasi dengan Mengumpulkan Informasi Produk Gelar Karya. (Donny) |
"Nah, untuk pemilihan puncak acara yang diisi dengan gelaran karya jajanan tradisional, memang kami sengaja, agar anak-anak memahami bahwa belajar lingkungan tak sebatas kegiatan bersih-bersih saja. Tetapi juga bisa diisi dengan kegiatan berkarya yang nilainya masih memperhatikan gaya hidup berkelanjutan. Oleh karenanya, seluruh jajanan tradisional ini, berbahan pangan lokal dan menggunakan alas dan bungkus daun. Jadi harapannya, keterampilan dan pemahaman akan pentingnya mengurangi sampah plastik dengan acara edukasi semacam ini, akan membuat anak-anak lebih bisa menerapkannya di kehidupannya sehari-hari," tandas Khalimatus Sa'diyah. ☐donny darmawan