DIWEK – Olimpiade Sains Nasional (OSN), setahun terakhir telah menjadi bidikan baru bagi SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek dalam mengembangkan prestasi para santrinya. Tercatat, pada gelaran OSN yang dihelat oleh Prestasi Maju Indonesia, pada (12/2/2023) lalu, sebanyak 12 delegasi peserta didik kelas VIII SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek, telah menghasilkan prestasi berupa perolehan medali. Mulai dari  7 medali emas Matematika, 3 medali emas IPA, 4 medali perak Bahasa Inggris dan 1 medali perunggu IPS.


Baca Juga : Menyongsong Literasi Digital Bersama Iqro Semesta dan Kubuku


Berangkat dari hasil inilah, kemudian penggemblengan OSN di SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek terus ditingkatkan. Pun akhirnya, salah satu santri SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek berhasil lolos ke OSN-P, dan berhasil menduduki peringkat Harapan I tingkat provinsi jenjang SMP/MTs/Sederajat. Lewat modal kompetensi inilah, kemudian SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek menjalin kerjasama pembinaan OSN lebih intensif dengan Departemen Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang.


Kerjasama dengan SEAQIS.
(ist)


Berlanjut ke SEAQIS


Tak berhenti disini, tepat pada (9/8/2024) lalu, beberapa perwakilan guru dan pembina OSN SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek bertolak ke Bandung, Jawa Barat, untuk menindak lanjuti kerjasama pengembangan OSN bagi para santri dengan SEAQIS (SEAMOE QITEP In Science). Kepala SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek, Abdul Ghofur, S.Pd. menjabarkan, landasan kerjasama ini juga merupakan langkah pengembangan antara sains dan Alquran yang saling beriringan.


Sehingga, capaian prestasi kedepannya, diharapkan bisa tembus ke kancah internasional. Sebab, SEAQIS sendiri merupakan lembaga resmi dibawah binaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang memberikan jasa pembinaan, pelatihan STEM, hingga kompetisi OSN di kancah internasional.


Baca Juga : Pendidikan Inklusif Harus Setara dan Merdeka


“Maka dari itulah, kerjasama ini akan lebih memudahkan, mengarahkan, dan memfokuskan kompetensi para santri supaya lebih bisa berkembang di kompetisi internasional kedepannya,” ujar Abdul Ghofur.


Menambahkan keterangan Abdul Ghofur, Pembina OSN SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek, Nurul Laili Ni'mah, S.Pd. menjabarkan, dalam metode pembinaan yang dilakukan baik offline dan online baik kelas VII dan VIII semuanya harus melewati seleksi dari guru Matematika. Setelah kompetensinya sesuai, maka dilakukan pembinaan berkelanjutan.


Proses Penanda Tanganan Kerjasama.
(ist)

“Jadi, ketika pembinaannya sudah terfokus dan tersistematis, maka untuk peningkatan skill pemecahan soal dari yang mudah hingga sulit bisa dilakukan. Ketika sudag terbiasa dengan pembinaan seperti ini, maka ketika lolos kompetisi tinggal menyiapkan mentalnya,” tandas Nurul Laili Ni'mah. •donny darmawan 

Lebih baru Lebih lama