“Di sekolah, anak-anak harus mendapatkan kesempatan dan hak yang sama untuk mengenali potensi dirinya.” – Marini Suprihatin.


DIWEK - Kepala SDN Dukuhpundong II Diwek, Marini Suprihatin, S.Pd. menegaskan kalimat di atas bukan sekedar mencuplik kata-kata dari pahlawan, sastrawan, ataupun budayawan. Lewat pengalamannya selama 15 tahun menjadi seorang pendidik, memberikan kesempatan dan hak yang sama bagi siswa-siswi dijadikannya motivasi selama mengajar.


Terbaru, seusai lolos seleksi Guru Penggerak angkatan V Kabupaten Jombang, sewaktu masih mengajar Kelas VI di SDN Pandanwangi Diwek, Marini Suprihatin kemudian hijrah menjadi Kepala SDN Dukuhpundong II Diwek. Meskipun baru menjabat, terobosan program yang dicetuskan oleh Marini Suprihatin langsung disambut baik. Terutama di program Bu Pensi Dong yang merupakan akronim dari Rabu Pentas Seni SDN Dukuhpundong II Diwek.


Yuk Baca : Kreasikan Isu Lingkungan Antarkan SDN Losari Ploso Jadi Jawara Tari


 Bu Pensi Dong ini memang punya konsep yang berbeda. Dimana jika biasanya setiap acara sekolah ataupun lomba hanya anak yang sudah matang dan memang berbakat yang diikutkan, maka di Bu Pensi Dong semuanya harus pentas. Setiap hari Rabu, sebanyak 117 anak-anak secara bergiliran mulai dari Kelas I-VI, berkesempatan menampilkan bakat minatnya,” ujar Marini Suprihatin.


Pembiasaan Bu Pensi Dong.
(ist)

Menariknya, dalam Bu Pensi Dong yang sudah telaksana sejak awal tahun ajaran baru 2024-2025 ini, tidak menggunakan penampilan perwakilan kelas. Tetapi setiap tiba giliran pentas di hari Rabu, siswa-siswi baik individu maupun kelompok wajib tampil sesuai kemampuan dengan arahan tiap wali kelas di atas podium yang berukuran 5x6 meter di pojok Barat Tenggara sekolah.


Marini Suprihatin menambahkan, “Walaupun, sekedar baca cerpen, tidak jadi masalah. Asalkan anak-anak sudah memiliki keberanian, percaya diri, dan di dukung oleh guru serta teman-temannya. Jadi inti yang kami capai di Bu Pensi Dong ini agar pendidikan karakter anak-anak tercapai. Terbiasa tampil mengeskpresikan bakat minatnya, sekaligus bisa saling menghargai penampilan dan karya temannya.”


Yuk Baca :  Membangun Generasi Pembelajaran Aktif dan Kritis dengan Teknologi


Guru Kelas VI SDN Dukuhpundong II Diwek, Mamlukatus Sholihah, S.Pd. mengakui, dampak dari Bu Pensi Dong ini cukup positif. Terutama, bagi siswa-siswi yang belum merasakan lomba, pada akhirnya bisa ikut pentas meskipun tidak dalam lomba.


Antusias Siswa-Siswi Saat Bu Pensi Dong.
(ist)

“Anak-anak pun akhirnya juga mulai bisa diajak diskusi untuk menentukan tema dan konsep yang mereka bawakan saat pentas di Bu Pensi Dong ini. Selain itu, meski tidak selalu untuk lomba, minimal anak juga akan paham bahwa bakat minatnya diwadahi. Untuk kemudian di perlombaan, kami anggap sebagai bonusnya,” ujar Mamlukatus Sholihah.  donny darmawan 

Lebih baru Lebih lama