PLOSO - SDN Losari Ploso, dibawah komando Ustadz Natsir, MPd., sengaja mengambil tantangan baru menghadapi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di tahun 2024. 


Sekolah yang bersebelahan dengan Balai Desa Losari ini menggandeng Fanny Novarinta Herlanda, seorang pelatih tari profesional untuk menggembleng peserta didik.  Jadwal latihan pun ajeg dilakukan usai jam sekolah selama beberapa minggu sebelum pentas.


Yuk Baca : Masa Depan Mutu Pendidikan Dipertaruhkan Akibat Efisiensi Anggaran


“Seni tari di SDN Losari Ploso juga menjadi salah satu ekstrakurikuler yang dilakukan tiap hari Rabu. Tapi menghadapi FLS2N kita totalitas. Untuk menjadi jawara perlu dibangkitkan motivasi dan kedisiplinan saat berlatih,” kata Ustadz Natsir di ruang kerjanya, (21/08/2024).


Penampilan Tari SDN Losari Ploso di FLS2N.
(ist)

“Bahkan kami berlatih tari kadang di tempat parkir dan sesekali di mushola. Karena seni ini memerlukan kesungguhan dan fokus dalam memainkannya. Prinsip kami kalau ingin maju ya harus berani menghadapi ombak dan badai. Mengambil tema lingkungan untuk seni tari bukan hal mudah. Maka kita diskusikan dengan para guru dan pelatih tari,” lanjut pria berkumis ini.


Lomba Cipta Tari dalam FLS2N tahun 2024 memang cukup menantang bagi sekolah dan peserta yang mengikutinya. Sebab dalam kompetisi ini unsur originalitas sangat diperhitungkan, misal soal aransemen, desain kostum, koreografi, properti dan sebagainya.


Yuk Baca : Pendidikan di Swedia Kembali Fokus Pada Buku


“Untuk mendapat penyajian terbaik perlu kerjasama dengan guru kesenian lain dalam mendesain penampilan. Misal untuk desain kostum berdiskusi dengan ahli seni rupa. Begitu juga dengan tema yang dibawakan menyesuaikan dengan isu konkrit di sekitar sekolah,” kata kata Awaludin Arif Hidayat, salah satu guru yang juga operator di sekolah yang memiliki 305 peserta didik ini.


Regu Tari SDN Losari Ploso.
(ist)

Dari tari dengan nama “Tok Tak Tok” ini, SDN Losari menyuguhkan kepiawaian olah gerak yang bermuatan tentang kesadaran lingkungan terutama pengolahan limbah pabrik. Hal ini mengingat SDN Losari juga merupakan sekolah Adiwiyata Propinsi  dan juga ingin menciptakan suguhan yang berbeda.


“Dari suara batok kelapa yang dipakai sebagai aksesoris alas kaki itu, kita jadikan nama tari. Sedangkan tema lingkungan diambil mengingat di sekitar kecamatan Ploso ini banyak pabrik besar yang tentu memiliki limbah dan perlu diperhatikan agar tidak merusak lingkungan,” lanjut Awaludin Arif Hidayat.


Persiapan Pentas.
(ist)

Alhasil dengan ketekunan dan semangat berlatih, tiga peserta didik yakni Tya aprilia, Nayla Kirna Ayumi Rochim dan Gysella Dinar Syahrabi mampu meraih gelar juara I. Kemenangan di FLS2N Kabupaten ini menjadi tiket mewakili di ajang kompetisi tingkat propinsi.


Yuk Baca : Keren ! Inilah Program Mantra Siber di SDN Sukoiber I Gudo


“Atas keberhasilan siswa kami, hadiah uang pembinaan sebagai juara juga kita serahkan kepada para pemainnya,” pungkas Ustadz Natsir. ❏ Arief F. Budiman

Lebih baru Lebih lama