NGUSIKAN - Ki Hajar Dewantara,  sebagai Bapak Pendidikan Indonesia telah mengemukakan filosofi pendidikan yang berpusat pada anak yaitu kodrat alam dan zaman. Menurutnya, pendidikan haruslah selaras dengan kodrat alam dan zaman anak, di mana anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan minat mereka.


Di SDN Keboan Ngusikan, berbagai pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran telah disusun untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif dan menyenangkan, sesuai filosofi yang telah dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara tersebut. 


Yuk Baca : Mengapa Anakku Begini ?


Hal ini menunjukkan komitmen sekolah dalam mempersiapkan generasi penerus yang siap beradaptasi dan berkembang di era digital. Dengan memadukan teknologi dan pedagogi yang tepat, SDN Keboan Ngusikan membuka gerbang peluang bagi siswanya untuk menjadi pembelajar yang aktif, kreatif, dan kritis. Mereka mampu mengakses informasi secara luas, melakukan analisa kritis, lalu menuangkan ide mereka secara kreatif.


Berikut adalah bentuk dari penerapan pemanfaatan teknologi di SDN Keboan Ngusikan, yang disesuaikan dengan tingkatan kelas.


Kelas I : Membuka Pintu Imajinasi dengan Paint


Paint bagaikan kotak ajaib yang penuh warna dan alat gambar. Dalam platform ini, siswa bisa membuka pintu imajinasi dan kreativitasnya melalui ragam tools yang disediakan untuk menggambar. Mulai dari kuas, pensil virtual, hingga palet warna yang menarik, untuk membantu mereka menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk gambar digital.


Pembalajaran Canva di SDN Keboan Ngusikan.
(ist)

Kelas II : Menggabungkan Gambar dan Tulisan


Petualangan di Paint berlanjut dengan sentuhan baru, yaitu pengenalan huruf dan tulisan. Disini, siswa tak hanya menggambar dengan bebas. Tetapi juga belajar menuangkan ide dan ceritanya ke dalam tulisan sederhana. Setiap gambar yang menjadi cerita, akhirnya mendorong mereka untuk berimajinasi dan menuangkan imajinasi mereka melalui kata-kata.


Kelas III : Menjelajahi Dunia Kreatif Menulis dengan Google Docs


Di Kelas III, siswa SDN Keboan Ngusikan mulai dikenakan dengan penulisan kreatif, dengan Google Docs. Platform ini cukup ampuh membantu para siswa siswi mengekspresikan diri melalui tulisan. Baik itu berupa cerita pendek, puisi, dan karya tulis kreatif sejenis, semuanya dapat ditulis dengan mudah dan rapi di Google Docs. 


Kelas IV : Meningkatkan Pengetahuan dan Kolaborasi dengan Google Docs dan Video


Pengalaman belajar merupakan nilai edukasi yang penting. Sehingga, dalam prosesnya, membutuhkan ruang interaktif serta kolaboratif antar platform. Untuk hal ini, Google Docs dan video edukasi dari Youtube bisa menjadi ruang alternatif. Video edukasi dapat membuka jendela pengetahuan baru bagi siswa. Mereka dapat memahami konsep dan materi pelajaran dengan lebih mudah dan menarik melalui visualisasi yang dinamis.


Yuk Baca : Ini Dia Pembelajaran Wordwall yang Menyenangkan di SDN Ngrandu Perak


Setelah memahami video, Google Docs menjadi tempat untuk menuliskan kembali apa yang telah mereka pelajari. Proses ini membantu mereka untuk memperdalam pemahaman dan melatih keterampilan menulis secara efektif, baik itu secara mandiri maupun secara berkolaborasi dalam kelompoknya.


Penulis.
(ist)

Kelas V : Berkarya dengan Canva: Membuka Potensi Kreativitas dan Desain


Meluangkan kreativitas melalui dunia digital saat ini bukan suatu hal yang sulit. Ragam platform dan desain telah banyak tersedia, salah satunya melalui Canva. Lewat Canva, siswa Kelas V SDN Keboan Ngusikan dapat mengasah kreativitasnya, dalam rupa poster, desain logo, dan ilustrasi, yang menjadi karya seni digital. Beragam fitur dan template yang mudah digunakan memungkinkan mereka untuk mencurahkan ide dan imajinasi mereka secara visual.


Kelas VI : Menjelajahi Dunia Cerita dan Sains dengan Canva


Selain menggambar, Canva juga dapat dimanfaatkan sebagai media menceritakan kisah dan menjelajahi ilmu pengetahuan. Disini, siswa tak hanya belajar untuk membuat cerita bergambar yang menarik. Tetapi juga berkolaborasi dengan teman-teman mereka dalam menciptakan cerita yang kompleks seperti siklus air atau fotosintesis.


Yuk Baca : Bagaimana Mutu Pendidikan Kita Kedepan ?


Dari pengalaman yang ada di SDN Keboan Ngusikan, bisa kita simpulkan, teknologi digital saat ini bukan sekadar alat bantu dalam pembelajaran. Tetapi menjadi katalisator yang mengubah wajah pendidikan. Dengan pemanfatan teknologi digital saat ini, minat belajar siswa meningkat, akses pengetahuan meluas, kolaborasi terjalin, proses belajar mengajar menjadi lebih mudah dan efektif, dan siswa siap untuk masa depan yang penuh dengan peluang.


Penulis : Hendra Wahyu Rianto, S.Pd. (Ketua KKG Kecamatan Ngusikan dan Guru Kelas IV SDN Keboan Ngusikan)


*) Tulisan telah disunting untuk penyesuaian sistematika, ejaan, dan bahasa penulisan yang sesuai standar Redaksi Majalah Suara Pendidikan. 

Lebih baru Lebih lama