KESAMBEN - Di dalam pendidikan, siswa-siswi bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan. Hal tersebut merupakan bagian dari hak mereka untuk menyampaikan ekspresi. Tak hanya itu, sekolah sebagai pendamping juga ikut berperan dalam membantu para muridnya untuk berekspresi, meskipun tantangan terus berlipat ganda.


Lantas bagaimana para guru menghadapinya ?


Pertanyaan tersebut secara perlahan dijawab oleh SDN Kedungbetik Kesamben. Bagi sekolah ini, tantangan yang dihadapi memang tak mudah. Sebab, berkaitan dengan penurunan siswa-siswi setiap tahunnya.


Yuk Baca : Kartini Berilmu dan Religius di SDN Kudubanjar II Kudu


Menurut Guru Kelas IV SDN Kedungbetik Kesamben, Lilik Khoiriah S.Pd. satuan pendidikannya ini telah mengalami penurunan jumlah siswa-siswi sejak periode 2014.


“Di tahun 2014, kalau tidak salah, kami hanya mendapatkan sekitar 8 siswa-siswi. Meski demikian jumlah penerimaan siswa-siswi baru juga sempat naik, kemudian juga turun lagi,” tambah Lilik Khoiriah.


Kegiatan Jumat Berbagi.
(ist)

Sehubungan dengan itu pula, Kepala SDN Kedungbetik Kesamben, Darmi, S.Pd. yang menjabat sejak September 2023, mengakui bahwa penurunan jumlah siswa-siswi menjadi problem tersendiri.


“Memang, saat pertama saya disini, jumlah siswa-siswinya berkisar di angka 70-an,” ungkap Darmi.


Bagi Darmi maupun Lilik, kondisi tersebut menjadi masalah yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, Darmi membuat terobosan-terobosan baru untuk sekolah yang dipimpinnya.


Yuk Baca : Bagaimana Kesiapan Sekolah Rakyat Gagasan Kemensos ?


Berangkat dari kondisi tersebut, Darmi mengajak para guru untuk beranjak, serta bergerak menciptakan program anyar. Di antaranya, Jumat Religi dan Jumat Berbagi.


Jumat Religi.
(ist)

Darmi menuturkan bahwasanya kedua acara tersebut saling berkaitan dalam satu waktu. Dimulai dengan Salat Dhuha bersama, lalu dilanjutkan Istighosah, dan diakhiri dengan kegiatan penyaluran tali asih.


“Untuk Jumat Berbagi sendiri, kami menggalang tali asih bersama para guru, yang kemudian disalurkan ke siswa-siswi yang membutuhkan,” ujar Darmi.


Yuk Baca : Tari Jaran Dor dan Menjemput Cita-Citaku Ramaikan Hari Kartini SDN Kepuhrejo I Kudu


Tidak berhenti di situ, ucap Darmi. SDN Kedungbetik Kesamben saat ini pun, juga memiliki program Jumat Literasi. Meski perlu pengembangan dan terus berproses, Jumat Literasi mampu menjadi daya tarik baru di kalangan siswa-siswi.


Darmi.
(Alfian Widi)

“Baik dari Jumat Religi, Berbagi, Literasi, memang nampak sangat sederhana. Namun, memiliki pengaruh yang luar biasa. Terutama, dalam menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap SDN Kedungbetik Kesamben. Sekaligus wujud upaya pemajuan mutu pendidikan di SDN Kedungbetik Kesamben,” tandas Darmi. •Alfian Widi

Lebih baru Lebih lama