NGORO - Kasus Bullying atau Perundungan kian hari kian merebak. Melansir data yang dikeluarkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia, sepanjang tahun 2023 telah ada 3.800 kasus perundungan. Beberapa diantaranya paling sering terjadi di lingkup sekolah dan pesantren.
Baca Juga : Belajar Pendidikan Lingkungan dari Jepang
Berangkat dari sini, SDN Pulorejo IV Ngoro tak tinggal diam. Pada (15/10) kemarin, sekolah yang kerap menjuarai Lomba Menyanyi di tingkat kecamatan maupun kabupaten ini, menghelat kegiatan Dongeng Edukasi bersama Kak Rizal.
![]() |
Dewan Guru SDN Pulorejo IV Ngoro dan Kak Rizal (Donny) |
Mengangkat tema Mari Berteman Asyik Tanpa Mengusik, seluruh siswa-siswi SDN Pulorejo IV Ngoro diajak untuk belajar mengenali apa itu Bullying dan dampaknya melalui Dongeng.
Baca Juga : Pelita Literasi SDN Cukir II Diwek
Kepala SDN Pulorejo IV Ngoro, Lilis Lailatul Fitria, S.Pd. mengungkapkan, dengan adanya edukasi perihal Anti Bullying melalui Dongeng, diharapkan siswa-siswi lebih memahami arti, bentuk, dan efek negatif dari perilaku Bullying.
![]() |
Kak Rizal saat Mendongeng (Donny) |
"Sebetulnya, sudah beberapa kali pengenalan gerakan Anti Bullying ini kami kenalkan ke anak-anak dan orang tua di sekolah. Tetapi memang belum efektif, karena metodenya masih formal. Akhirnya kita bekerjasama dengan Kak Rizal ini supaya anak-anak antusias dan mendapat pengalaman baru mengenali gerakan Anti Bullying ini. Karena dengan pesan yang unik dan lucu, anak-anak bisa lebih memahami maksud dan artinya," ungkap Lilis Laiatul Fitria.
Sementara itu, menurut Kak Rizal selaku pendongeng, Dongeng bagi anak-anak masih relevan sampai hari ini. Sebab, Dongeng merupakan salah media kreatif yang mampu menghidupkan suatu cerita, menyampaikan pesan dan nilai karakter positif di lingkungan sekolah maupun rumah.
![]() |
Proses Penulisan Dongeng (Donny) |
"Dan keterampilan mendongeng hari ini juga penting dimiliki oleh seorang guru. Agar anak-anak selalu antusias dan mencerna dengan imajinasinya tentang nilai dan pesan yang ada di dalamnya. Termasuk Dongeng Anti Bullying ini," terang Kak Rizal yang juga alumnus Madrasah Al-Hikam Diwek ini.
Baca Juga : Bersolawat dan Berbagi di SDN Kudubanjar II Kudu
Kegiatan ini pun tidak selesai pada Dongeng semata. Tetapi juga mencakup penggiatan Literasi. Praktiknya, setelah di dongengi perihal Anti Bullying, siswa-siswi dari Kelas II-VI mendapat tugas untuk menulis Dongeng.
![]() |
Salah Satu Tulisan Siswa (Donny) |
Lilis Lailatul Fitria menambahkan, "Jadi sekali dayung dua tiga terlampaui, kegiatan literasi juga kita masukkan agar anak-anak mengekspresikan imajinasinya lewat tulisannya." •donny darmawan