JOMBANG - Perhelatan meriah Jombang Culture Carnival (JCC) 2024 telah usai. Namun masih menyisakan kenangan manis bagi para peserta hingga masyarakat Kota Santri yang menjadi saksi betapa memukaunya keindahan dan keragaman budaya Jombang. JCC 2024 ini masih dalam satu rangkaian perayaan Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Jombang Ke 114, Hari Jadi Ke 79 Provinsi Jawa Timur dan Hari Santri Nasional yang dikemas dalam acara Jombang Fest 2024.


Baca Juga : Dongeng Edukasi Jadi Senjata Penangkis Bully


Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Heru Cahyono, S.Sn menyampaikan bahwa, dalam JCC Tahun kali ini melintasi rute start dari Stadion Merdeka Jombang - JL. Gus Dur - Jl. Wachid Hasyim – Perempatan Kebon Rojo berbelok kanan menuju Jl. Dr. Soetomo hingga finish di perempatan SMA Negeri 2 Jombang. Berbeda dari tahun 2023 yang selain digelar saat malam hari juga kali ini terdapat parade mobil hias dari 21 kecamatan dan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jombang.


Salah satu peserta yang menampilkan tema Kebo Kicak 
(Rabitha)

Heru Cahyono mengatakan bahwa banyaknya parade mobil hias di JCC 2024 menyebabkan rute diperpanjang dari tahun sebelumnya. Peserta yang berjalan berjumlah 18 yang didominasi oleh satuan pendidikan dan untuk jumlah mobil hiasnya diperkirakan mencapai 80 peserta.


Baca Juga : SMP Darul Ulum 1 Peterongan Wakili Indonesia di Event Sains Internasional


Pj. Bupati Jombang, Dr. Drs. Teguh Narutomo, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme masyarakat. Agenda JCC 2024 bukan hanya sekadar perayaan dan hiburan semata, tetapi juga upaya dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Jombang. 


Berlanjut, Teguh Narutomo mengapresiasi semangat generasi muda Jombang dalam melestarikan budaya dalam helatan JCC 2024 kali ini. Sebab, banyak kelompok seni yang terdiri dari pelajar, yang turut menampilkan pertunjukan seni secara kreatif dan inovatif. Mereka tidak hanya menampilkan tarian tradisional. 


Busana Deles yang ditampilkan oleh
SMP Negeri 1 Ploso
(Rabithah)

Tetapi juga memadukan unsur modern dalam penampilannya. Dilain sisi para peserta juga banyak yang sudah usia lanjut, namun tak gentar untuk memperkenalkan budaya yang digandrunginya seperti Gambus Misri, Seni Topeng Jati Duwur hingga wanyang Potehi. 


Baca Juga : Batik Berkibar di Gemuruh Musik Metal


“Semoga kedepannya JCC dapat menjadi event tahunan yang mampu menarik wisatawan dan investor. Sebab, semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung, maka akan semakin banyak pula peluang usaha yang terbuka bagi masyarakat Jombang hingga berkembangnya UMKM,” pungkas Teguh Narutomo. ■ rabitha maha 

Lebih baru Lebih lama