MOJOWARNO - Menggali kearifan lokal saat ini tengah menjadi trend yang marak digencarkan oleh banyak sekolah. Terbaru, SMP Pancasila Mojowarno turut mempraktikkan penggalian kearifan lokal ini dengan rupa Batik.
Baca Juga : Yuk Kenalan dengan Bu Eka Rahmadiana
Menariknya, proses membatik yang dilakukan oleh SMP Pancasila Mojowarno tidak sekedar menonjolkan estetika motifnya. Tetapi juga dilandasi oleh sejarah motif yang dipakai, sampai nilai gotong-royong saat membatiknya.
![]() |
Motif Batik Keracil yang Dicolet oleh Siswa-Siswi. (Donny) |
Dalam pantuan Redaksi Majalah Suara Pendidikan pada (11/2/2025) kemarin, proses membatik ini diikuti oleh siswa-siswi kelas VIII-IX. Berlangsung di beranda kelas, para siswa-siswi tampak antusias dalam mencolet warna dalam pola yang sudah tergambar di atas kain putih berukuran 1 meter lebih.
Disela membersamai para siswa-siswinya membatik, Kepala SMP Pancasila Mojowarno, Eka Rahmadiana, S.Pd. menjabarkan, kegiatan membatik ini, memang merupakan bagian dari projek pembelajaran kearifan lokal yang sudah dilaksanakan untuk kedua kalinya.
![]() |
Eka Rahmadiana Saat Mencolet Batik Bersama Siswa-Siswinya. (Donny) |
"Bedanya untuk tahun ini, pelaksanaan projek membatik ini kami awali dari para guru yang studi dulu ke sentra Batik di Desa Jatipelem Kecamatan Diwek, pada 17 Januari bulan kemarin. Setelahnya, barulah kami bimbing anak-anak dari kelas VII-IX untuk mengenal batik. Bimbingan ini tidak langsung. Tetapi kami buat tugas kelompok dahulu, untuk mencari kisah asal mula desanya. Akhirnya, dari kisah yang telah dikumpulkan anak-anak lewat wawancara ke perangkat dan sesepuh desa, kami ambil kisah babad alas Mojowarno dari Hutan Keracil. Dan, bentuk daun dari Pohon Keracil ini kami jadikan motif batik," ujar Eka Rahmadiana.
Lebih lanjut Eka Rahmadiana menjelaskan, untuk kelas VI-VIII memang dikenalkan pada sisi kearifan lokalnya. Kemudian praktik membatiknya, ditujukan pada kelas VIII-IX.
Baca Juga : Belajar Seni Rupa Itu Bisa Dimulai Sejak TK Lho
"Karena untuk yang kelas IX produk batik ini nantinya kami arahkan pada sisi keterampilan dan wirausahanya. Sehingga, dari projek ini lintas mata pelajaran bisa dipraktikkan dan dipelajari oleh anak-anak. Mulai prakarya, seni, dan ekonomi," imbuh Eka Rahmadiana.
![]() |
Cap Batik Karya Siswa-Siswi. (Donny) |
Menambahkan keterangan Eka Rahmadiana, Guru Informatika SMP Pancasila Mojowarno, Riza Nur Mahmudah, S.Pd. mengatakan, dari kegiatan pembelajaran seperti ini, anak-anak akhirnya bisa langsung mempelajari nilai kearifan di lingkungannya.
"Jadinya, anak-anak juga akan tahu. Kalau batik ini tidak hanya sebuah dari SMP Pancasila Mojowarno. Tetapi juga bentuk pembelajaran untuk mengenali kearifan lokal di lingkungannya," tandas Riza Nur Mahmudah. ❏ donny darmawan