KESAMBEN – Sudah menjadi tugas satuan pendidikan untuk senantiasa mewadahi kreativitas peserta didiknya. Media pun beragam, bisa melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan juga kokurikuler atau yang sekarang lebih familiar dikenal dengan sebutan projek.
Baca Juga : Guru Harus Menciptakan Pembelajaran Bermakna
SMP
Harapan Kesamben, dalam hal ini telah turut serta memberikan wadah kreativitas
bagi peserta didiknya, berupa kegiatan projek membatik. Kepala SMP Harapan
Kesamben, Kartika Widiarti, S.Pd. saat dijumpai di ruang kerjanya,
mengungkapkan, projek membatik dihelat sebab banyak aspek yang dapat disarikan
oleh guru dan peserta didik.
![]() |
Praktik Membatik (ist) |
“Pertama,
antara guru dan murid saling berkolaborasi dalam menyelesaikan pola hingga
pewarnaan batik. Kedua, dari kerjasama yang sudah tumbuh, peserta didik sudah
percaya diri dan tak ragu untuk belajar, meski batik menjadi pembelajaran baru
bagi mereka. Ketiga, melalui membatik, peserta didik dapat mengenal khazanah
kearifan lokal dalam Batik Jombang,” ungkap Kartika Widiarti.
Baca Juga : Sebuah Perjuangan Menggapai Impian
Waktu
yang dibutuhkan dalam mempersiapkan projek membatik inipun tidak sekejap
pandang. Kartika Widiarti menjabarkan, selama sembilan minggu di semester
ganjil lalu, guru mempersiapkan seluruh materi tentang dunia batik membatik
dengan dibantu tenaga mahasiswa mengajar yang merupakan program Kementerian
Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI.
“Selang
sembilan minggu materi diberikan, saat praktik langsung membatik di salah satu
pengusaha Batik Jombang yang ada di Kecamatan Gudo, peserta didik kelas VII-VIII
cukup antusias menunjukkan hasil materi yang telah diberikan. Lewat teknik
membatik tulis dan jumputan, dan juga pewarnaan yang dipilih sesuai kehendak
mereka. Oleh karenanya, kemandirian dalam berkarya menghasilkan kreativitas
yang otentik, sesuai kemampuan dan selera warna mereka sendiri,” terang Kartika
Widiarti.
Baca Juga : 5 Taktik Peningkatan Kompetensi di SDN Janti Mojoagung
Sementara
itu, salah satu peserta projek membatik dari kelas VII SMP Harapan Kesamben,
Syafa’ah Putri, mengakui bahwa hasil praktik membatik berdampak positif bagi
peningkatan pengetahuannya. Tak hanya belajar tentang teknik dan mewarnai
batik. Akan tetapi juga mengenal ragam kearifan lokal di Jombang berupa batik.
![]() |
Teknik Pewarnaan Batik (ist) |
“Dari batik tulis Jombang, saya dan teman-teman telah belajar bagaimana membuat warna batik yang menarik. Selain itu, dengan praktik langsung di lapangan, pembelajaran lebih menyenangkan dan tak membosankan. Sekaligus, dari membatik ini dapat menjadi bekal dalam mengembangkan kreativitas mempola dan mewarna batik di dunia wirausaha ,” ujar Syafa’ah Putri. ■donny darmawan