JOMBANG - Pengembangan literasi bagi dunia pendidikan saat ini menjadi satu hal yang tidak bisa ditawar. Oleh karenanya, peran guru sebagai motor penggerak literasi di sekolah menjadi amat penting.
Baca Juga : Kenapa Kurikulum Pendidikan Bergonta-Ganti ?
Seturut dengan hal tersebut, Guru BK dan Ketua BKK SMK Negeri 1 Jombang, Deby Okta Harisanty, S.Pd.,Gr. telah mempraktikkannya, dengan lolos menjadi peserta nasional program FIF Grup Peduli Mengajar Menyala 2024. Ditemui pada (24/9) lalu, guru bersuara merdu ini mengungkapkan, awal dorongan untuk mengikuti program Peduli Mengajar Menyala 2024 karena ingin mempelajari sekaligus tertarik pada hal baru. Khususnya materi tentang literasi keuangan.
Baca Juga : Berjibaku dengan Bahasa Inggris Berkah atau Musibah ?
“Jadi
Peduli Mengajar Menyala 2024 ini, Menyala merupakan singkatan dari menyuarakan
literasi melalui aksi. Berhubung ini program FIF Grup, maka tema dan materi
pembelajarannya fokus ke pemahaman literasi keuangan bagi siswa-siswi Kelas
XII,” ungkap Deby Okta Harisanty.
Pembagian Doorprize (ist) |
Ditanyai perihal proses kelolosannya, Deby Okta
Harisanty menjelaskan, dirinya terlebih dahulu mengikuti serangkaian seleksi
yang dilakukan oleh FIF Grup secara Online.
Lalu, berkat keaktifannya di forum, akhirnya SMK Negeri 1 Jombang berhasil
lolos dalam program Peduli Mengajar Menyala 2024 yang diwakili Deby Okta
Harisanty.
Baca Juga : Pendidikan Inklusif Harus Merdeka dan Setaraerdeka
“Dari program nasional ini, saya ada di kelompok
5 yang mulai mengaplikan pengajaran Literasi Keuangan ke anak-anak pada 13-14
Agustus lalu. Selama dua hari ini, tiap pertemuan yang berlangsung selama 90
menit, wajib disertai pre test dan post test. Syukur, nilai anak-anak dan
pemahamannya terhadap Literasi Keuangan, dari yang awalnya hanya 60 kemudian
naik menjadi 85,” beber Deby Okta Harisanty.
Peserta Literasi Keuangan. (ist) |
Bagi Deby Okta Harisanty, pemahaman dan
pengajaran pengelolaan keuangan ke siswa-siswi yang akan menghadapi dunia
kerja, pada situasi hari ini cukup mendesak. Sebab generasi muda saat ini tingkat
konsumtifnya tinggi, dan belum banyak yang memahami bentuk pengelolaan keuangan
dari pendapatan baik itu uang saku, hasil berjualan, maupun gaji.
Baca Juga : ChatGPT : Cepat Namun Tak Selalu Tepat
“Oleh karenanya, poin kegiatan ini memang
membekali dan menyiapkan pengetahuan siswa-siswi dalam mengelola keuangannya
nanti. Saat sudah memasuki dunia pekerjaan dan karier,” tegas Deby Okta
Harisanty.
Sambutan oleh Siswo Rusianto. (ist) |
Kepala SMK Negeri 1 Jombang, Drs. Siswo Rusianto, pun menyambut baik, semangat dan kerjasama ini di sekolahnya. Menurutnya, siswa-siswi di Kelas XII tidak cukup hanya dibekali skill dunia kerja. Tetapi juga literasi keuangan yang sangat menentukan keberlangsungan masa depannya. •donny darmawan