JOMBANG - Harapan baru di awal tahun yang baru, sepertinya tepat untuk menggambarkan kans (baca : peluang) prestasi PSID Jombang di kompetisi Liga 4 PSSI Jawa Timur Musim 2024-2025. Berada di grup I bersama PS. Mojokerto Putra, Pasuruan United, Assyabaab Bangil, dan PS. Surabaya Muda, perjalanan Laskar Kebo Kicak memang naik turun di awal musim.
Sempat
bertengger di posisi 4 klasemen grup, anak-anak asuhan Hendriawan Dwi Susanto,
akhirnya membuktikkan kerja kerasnya. Pada (13/1/2025) pertandingan di Stadion
Jenggala Sidoarjo, yang mempertemukan skuad Laskar Kebo Kicak melawan PS.
Surabaya Muda, diwarnai hujan gol.
PSID Jombang berhasil menandaskan perlawanan PS. Surabaya Muda dengan skor 6-0 tanpa balas. Atas hasil ini, PSID Jombang berhasil lolos menuju babak 32 Liga 4 PSSI Jawa Timur Musim 2024-2025.
![]() |
Aksi Protes JCN. (ist) |
Tentu, dalam hukum Sepakbola faktor penentu kemenangan sebuah tim, tak hanya berasal dari dalam tim itu sendiri. Ibarat kata, bagai tanaman tak bisa tumbuh tanpa adanya akar, maka sebuah tim juga tak bisa mendapat gairah memenangkan pertandingan tanpa dukungan suporter.
Baca Juga : Sekolah Juga Bertanggungjawab Untuk Atasi Krisis Iklim
Beruntung, di beberapa kompetisi maupun pertandingan, PSID Jombang selalu mendapat dukungan dari salah satu kelompok suporter yang setia dan militan. Inilah, Jomber Curva Nord (JCN).
Terbentuk sejak 24 Januari 2013 silam, JCN terus tumbuh serta memiliki ciri sekaligus konsep bentuk dukungan yang berbeda dari suporter PSID Jombang lainnya. Dimana, secara prinsip dan idealisme, JCN mengadopsi kultur suporter yang bernafaskan Ultras di setiap pergerakannya.
Menukil
dari Goal.com. Ultras pertama kali
muncul pada periode 1960-1970-an di Italia. Dalam perkembangannya, Ultras terus
berkembang ke pelbagai negara dan berhasil membuat dunia sepakbola lebih
berwarna.
Menjaga Asa dan Gelora dari Tribun Utara
Rizqi, semenjak pertama kalinya bergabung ke JCN di tahun 2017, sesuatu yang berbeda dirasakannya. Dimulai dari rasa penasaran akan atmosfer mendukung klub lokal tanah kelahiran, Rizqi akhirnya mulai klop dan memiliki semangat untuk selalu hadir di Tribun Utara. Tempat JCN beraksi, bernyanyi dengan lantang sepanjang pertandingan berjalan.
Baca Juga : Memperkaya Imajinasi Anak dan Remaja Lewat Petualangan Putri Salma
“Dari
awal bergabung di JCN, saya melihat ada sesuatu yang berbeda. Mulai dari
pakaian yang serba hitam, bernyanyi tak henti, dan gerakan koreo yang atraktif.
Akhirnya sampai saat ini, saya merasa bahwa PSID Jombang adalah identitas yang
harus dijaga dan dirawat keberadaannya,” tutur Rizqi saat ditemui di Teras Over
Coffe Jombang bersama beberapa anggota JCN pada (6/1/2025) lalu.
![]() |
Koreo JCN. (ist) |
Tak
hanya mendukung dengan bernyanyi dan melakukan koreo di Tribun. Dalam
perjalanannya, JCN juga kerap menginisiasi gerakan untuk menyelematkan PSID
Jombang dari keterpurukan.
“Sekitar
tahun 2017 atau 2018, kawan-kawan JCN bersama elemen suporter PSID lainnya
bersatu untuk melakukan demo di DPRD Jombang. Waktu itu kami menuntut, agar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang peduli terhadap nasib PSID Jombang,”
Rizqi.
Diakui oleh Rizqi dan beberapa anggota JCN, masalah yang mendera PSID Jombang selalu berkaitan dengan finansial, sarana prasana, dan minimnya keseriusan Pemkab Jombang dalam memperhatikan geliat sepakbola di Jombang. Oleh karenanya JCN pun juga aktif menggalang dana kolektif di Tribun Utara ketika PSID Jombang berlaga.
Baca Juga : Lumbung Paceklik Dusun Banjarsari yang Bertahan Sejak 1967
Selain keuangan, JCN juga telah mengelola manajemennya ke dalam beberapa struktur. Mulai dari koordinator, sekretaris, sampai ke media.
“Jadi
untuk lebih merapikan gerakan teman-teman, kami membentuk kepengurusan secara
terstruktur melalui musyawarah. Hasilnya, gerakan JCN semakin berkembang. Baik
melalui sosial media maupun akar rumputnya. Tahun 2019 dulu, JCN juga pernah
membuat student class. Akhirnya kami
mempertemukan simpul pertemanan di JCN yang terbangun antar sekolah dalam
mendukung PSID Jombang. Selain itu, saat ini kami juga membuat WhatsApp Channel yang telah diikuti 800
orang. Tujuannya jelas, agar informasi seputar PSID Jombang lebih mudah diakes
dan tersebar secara luas,” imbuh Tole (bukan nama sebenarnya) yang juga anggota
JCN.
![]() |
Aksi yang Digalang oleh JCN. (ist) |
Di
akhir pertemuan pagi itu, baik Rizqi maupun Tole sepakat bahwa PSID Jombang tak
hanya euforia semata. Tetapi juga bagian dari kebanggaan dan harga diri.
Baca Juga : Lika Liku SSB Bintang Muda
“Kami harap kedepan, jajaran Pemkab harus serius dalam menata dan memfasilitasi PSID Jombang. Terutama penyediaan stadion yang layak. Sebab, sepakbola adalah alat pemersatu bagi kami,” tegas Rizqi dan Tole. •donny darmawan